Thursday, April 3, 2008

Perenungan seorang keparat tentang industri kreatif

Ide,
kreatif,
Brainstorm,
Consumer insight,

Beberapa kata-kata sakral yang sering diucapkan para pekerja di dunia advertising, Graphic House, dan beberapa industri kreatif lainnya. Tanpa sadar kata-kata tersebut telah dimiki, dan hanya boleh diucapkan para pekerja di industri kreatif. (semoga saya salah)

Sedikit-sedikit ngomong,
"wah gila kreatif banget idenya."
"wah iklan itu idenya gila ya."
"Gmn ya waktu brainstormnya kok bisa ngeluarin ide kaya gitu."

Jadi ingat omongan teman, yang berada di luar industri kreatif.
"Emang hanya industri periklanan (masih banyak industri kreatif lainnya) ya yang boleh menyandang gelar kreatif ?" (maaf klo rada sinis)

Omongan yang ringan, tapi lumayan membuat saya berpikir, berpikir dan berpikir lagi. Hingga muncul di pertanyaan di kepala saya,
"Sebesar apa sie industri kreatif itu ?"
"Sebesar apa peran Industri kreatif dalam, sebut saja membangun brand ?"

Padahal klo kita telusuri industri kreatif yang kita cintai ini (periklanan, graphic design, PH, dan sebagainya), hanya 1/16 dari rangkaian marketing mix. (koreksi apabila saya salah)
Banyak ide-ide kreatif dengan kapasitas lebih besar dan out of the box, (satu lagi kata sakral pekerja kreatif) di level yang lebih tinggi dalam jajaran marketing mix tidak hanya di level komukasi pemasaran.

Seperti kita lihat seorang presiden direktur dalam mempertahankan laju bisnisnya.
Klo kita ambil contoh, bagaimana keluarga Sampoerna bisa sangat sukses dengan mendirikan pabrik rokok dan membangun merek-merek rokok yang terkenal di Indonesia.

Dengan semakin menyadari positioning (lagi-lagi kata yang terkenal itu) sebagai seorang pekerja kreatif. Terkadang kita terlalu arogan merasa kita-lah yang paling benar, kita-lah yang paling tau dan sebagainya.

Apakah benar seperti itu keadaannya?
kayanya sebuah pertanyaan yang tidak perlu di jawab, namun perlu di renungi dimana posisi kita sebenarnya sebagai pekerja kreatif.

1 comment:

Onny Wiranda said...

halo...

wah, posting pertama begitu menggoda. selanjutnya semoga terus seperti ini.

well, soal kreatif ya. saya bisa maklum kalau ada orang yg agak "alergi" sama kata itu. mungkin karena sudah inflasi, kebanyakan yg make (dan mgkn sudah merasa ga kreatif lagi).

soal 1/16 atau seperberapa saya ndak tau. tapi mungkin anu ya mas, kreatif itu memang punya konteksnya sendiri2.

kreatifnya seorang manajer dalam mengelola perusahaan/brandnya beda dgn kreatifnya sampean.

kreatifnya seniman mural sama desainer grafis soulnya sama tapi ga disamain.