Sunday, February 21, 2010

Social media dan opini.


Facebook, twitter dan social media lainnya memang sedang naik daun, tak sedikit orang yang bermain di social media. Dimana-mana orang memegang henpon dan tak ada satupun yang tidak terkonek dengan sosial media ini. Tanpa sadar landskape perilaku konsumen dan marketing pun berubah, banyak brand besar mulai memasuki sosial media sebagai channel baru untuk berinteraksi dengan audience-nya.

Mahasiswa S1,S2 dan S3 melihat fenomena ini, banyak yang ingin mengangkatnya sebagai judul tesis mereka. Melihat perkembangan media yang mampu men-drive sebagian besar perilaku masyarakat, salah satu hal yang cukup menarik untuk diulas dan diperhatikan.

Apa ya yang kira-kira dilakukan oleh dosen komunikasi atau dosen marketing, jika mahasiswa mereka mengajukan social media sebagai judul tesis?. Coba dengan judul tesis seperti ini "menguatkan brand equity produk A dengan memanfaatkan social media sebagai salah satu strategi." mungkin banyak dosen yang berkomentar, "emang kamu punya bahannya?" atau "emang ada buku literatur yang membahas tentang social media." Dan akhirnya judul tersebut ditolak dengan alasan literatur yang tidak cukup.

Tapi sebenarnya apakah benar literatur dan refrensi yang tidak cukup? Bukannya di google cukup banyak refrensi yang bisa kita sertakan dalam tesis itu, namun permasalahan yang paling mendasar apakah dosen sebagai target audience dari tesis itu memahami social media dan kinerjanya. Atau mungkin benar-benar tidak ada literatur yang cukup membahas tentang social media.

Kurikulum pendidikan kita tidak memungkinkan menggunakan wikipedia, google atau internet sebagai landasan literatur atau refrensi, kurikulum kita mengharuskan menggunakan literatur cetak yang ada dalam penyusunan tesis atau skripsi. Dimana literatur cetak yang membahas tentang social media atau internet marketing tidak terlalu banyak, walaupun social media sedang hip di masyarakat kita.

Social media memang sedang booming dan hip di berbagai golongan masyarakat, banyak orang yang menggunakannya entah sekadar menambah networking atau digunakan sebagai salah satu strategi marketing. Namun hal tersebut masih bersifat opini di sebagian masyarakat kita, mungkin dosen dan termasuk salah satu klien kita. Bagi mereka social media hanya sebatas mainan yang menghabiskan waktu kerja saja dan membuat kinerja mereka jadi tidak produktif.

Tugas kita sebagai praktisi bisnis di bidang komunikasi, marketing dan mahasiswa serta masyarakat yang menggunakan social media. Untuk mampu meng-influence dosen, klien serta golongan lain.
Bahwa social media merupakan channel baru yang mampu merubah perilaku konsumen dalam mengkonsumsi media dan berinteraksi dengan Brand tertentu.

2 comments:

zaneti said...

so, kalo saya mau ngangkat social media buat skripsi saya agak mustahil dan bakal menyulitkan ya? hmmm....any advice?

aryanadia said...

menyulitkan atau tidak tergantung dari target audience kamu (sebut aja dosen) klo dosen kamu cukup gaul kayanya tidak akan dipermasalahkan. Tapi klo dosen kamu sekitar umur 50an rasanya dia akan stay dengan pemahaman bahwa mana data atau jurnal yang mengangkat mengenai social media.

sebenarnya kmu bisa mengambil studi case brand2 besar yang sukses menggunakan social media, bnyk kok contohnya di google.

dari situ bisa kmu tarik ke permasalahn yang bersangkutan dengan judul kamu.

mungkin begitu aja, semoga bermanfaat.