Memang benar kedewasaan seseorang didapatkan dari pengalaman hidupnya, rintangan, tantangan serta harapan yang dialaminya. Membantu membentuk pola pikir, sudut pandang dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
Termasuk juga perusahaan yang beranjak dewasa bersama karyawannya. Dimana dulu mereka merangkak bersama untuk mencapai tujuan yang mereka elu-elukan, semangat kebersamaan yang kental satu dengan lainnya. Disaat perusahaan semakin dewasa ditandai dengan billing yang tinggi dan internal yang semakin banyak. Disitulah sebuah sistem dibentuk berdasarkan kedewasaan berpikir akan kendala serta tantangan yang mereka hadapi sebelumnya. Namun sistem tersebut malah menimbulkan rejection dari internal mereka sendiri, ketidak cocokan antara karyawan dengan sistem. Dilema yang besar dihadapi sebuah perusahaan, yang seharusnya semua dapat diatur dengan sistem organisasi serta SOP yang jelas dan dimaksudkan membuat semuanya menjadi lebih baik dan teratur.
Apa yang mebuat rejection terjadi? padahal mereka tumbuh dewasa bersama-sama untuk mencapai mimpi yang sama. Tidur, makan dan bekerja mereka lakukan bersama. Kenapa pendewasaan tersebut tidak sama levelnya apa yang membuat pola pikir dan sudut pandang tersebut berbeda?
Kata HRD manager ternama di perusahaan Advertising Multinasional sebut saja Rani, pernah ngobrol klo
"... penolakan itu mungkin saja terjadi dikarenakan kita kurang komunikasi satu dengan lainnya yan, dulu disaat kita kecil kita komunikasi lebih enak semua bisa dikompromikan. Tapi disaat kita dewasa semuanya menjadi lebih egois dan berpikir dari sudut pandang mereka sendiri. Perusahaan berpikir tentang profit... profit dan profit.... karyawan berpikir kita kerja diperas begini tapi yang di dapat begitu saja.... dan kita semua jadinya jarang komunikasi satu dan lainnya termasuk antara karyawan sekalipun, dah jarang hang out bareng kaya dulu lagi.
Semua menjadi lebih egois yan, padahal apa yang mereka pikirkan berada dimimpi yang sama disaat kita anak2 berada di lini yang sama namun dari sudut pandang yang berbeda sama sekali...."
Egois hmm apa memang benar kata egois yang dapat me-representative-kan keadaan itu? apa tidak ada faktor2 lain yang membuat kedewasaan mereka berbeda?
Mungkin yang dapat menyelesaikan dilema ini hanya masalah komunikasi satu dan lainnya, kebersamaan mencapai mimpi dari persepsi yang sama dan pendewasaan yang sama.
Menjaga komunikasi antara satu dan lainnya membuat kita dewasa bersama-sama secara sudut pandang dan persepsi. Dan tetap fokus pada mimpi yang akan kita raih sejak kecil.
mari ngobrol kawan-kawan....
Saturday, February 27, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment