Friday, October 31, 2008

Parto dan Susi

Parto seorang pemuda desa yang bermimpi bekerja di kota besar. Berkat kerja keras dan doanya selama ini, akhirnya parto pun diterima bekerja sebagai hansip di perumahan elit.
Parto merupakan salah satu hansip teladan di perumahan itu, disaat hansip lain tertidur karena angin malam berhembus. Si parto malah berkeliling perumahan dengan sepeda motornya.

Tubuh yang kekar dan perilakunya yang santun, membuat Parto terkenal di kalangan PRT. Banyak wanita yang ingin sekedar mengobrol atau bahkan berharap menjadi pendamping si Parto.

Susi yang bekerja sebagai suster di salah satu rumah sekaligus primadona di kalangan hansip, mampu menarik perhatian si Parto.

Parto sangat mencintai keberadaan susi. Semua keinginan Susi, Parto berusaha memenuhinya.
Mulai dari pacaran di warung nasi goreng ampe jalan2 ke pasar malam.
Mulai dari membelikan jepit rambut ampe handphone.

Karena parto bener-bener menyayangi Susi segala permintaannya dituruti. Walaupun gaji Parto sebenernya ga terlalu besar untuk memenuhi kebutuhan susi. Seperti rengekan Susi meminta Parto mengganti Hpnya. Karena parto sayang Susi, dibelinya HP baru buat Susi dengan mencicil. Cicilan selama setahun cukup meringankan hidup Parto, dengan menyisihkan Rp 100.000 tiap bulannya Parto bisa membahagiakan Susi dengan HP barunya.

Lewat 6 bulan disaat cicilan HP belum lunas, Susi merengek kembali pada Parto meminta dibelikan kalung emas. Karena Parto sayang Susi, diajakin Susi ke toko emas dibelinya sebuah kalung emas dengan cicilan selama 6 bulan.

Disaat cicilan HP dan emas mau habis, si Susi merengek kembali kepada Parto minta dibelikan DVD buat di kamarnya. Akhirnya karena parto sayang Susi dibelinya tuh DVD dengan cicilan pula yang ramah dikantong.

Setelah 3 bulan Si Susi bertanya kepada Parto.
SUSI ; ”mas Parto, cicilan DVDnya Susi masih lama ya?”
Parto : ”iya Sus, emangnya kenapa?”
Susi : ” masih berapa bulan lagi mas?
Parto : ”klo lancar, yach kira-kira masih 9 bulan lagi.”
Susi : ” wah masih lama ya mas?”
”berarti pacaran ama mas Parto kontraknya masih lama dong.”

Cinta Parto bertahan dengan Susi karena cicilan.


”Cintaku bertahan karena cicilan.”