Akhir-akhir ini ada beberapa pikiran yang menganggu otak, motivasi dan persepsi tentang pekerjaan kreatif yang saya tekuni ini. Beberapa kali saya berbicara dengan beberapa insan kreatif, mulai dari level mahasiswa sampai level praktisi yang sudah senior banget. Mulai dari yang baru mengenal dunia kreatif, ampe yang dah mo muntah-muntah karena tiap hari 90% waktunya abis di depan komputer.
Mereka meyakini bahwa dalam berkarya mereka harus mengeluarkan ide yang fresh dan original. Kayanya originalitas adalah sebuah etika yang harus dijunjung tinggi di dunia kreatif oleh para pekerjanya. Mereka digaji gede untuk mencari ide komunikasi yang fresh dan out of the box. Tapi apa kenyataannya? terkadang mereka pun terjebak dengan budaya archive dan iklan-iklan pemenang award lainnya. Akhirnya mereka menarik kesimpulan bahwa :
"Iklan yang keren tuh, iklan yang visualnya kuat trus copy kecil dipojok kanan bawah dan produk di sebelahnya copy."
"Klo mo menang award berarti iklan kamu tuh visualnya harus kuat klo bisa ga pake copy sama sekali."
"Iklan yang bagus tuh yang kaya iklannya thailand."
Hah, kata siapa tuh? kok jadi ada polanya gini klo mo bikin iklan.
Kayanya dengan budaya membuka archive kita tanpa sadar memiliki creative template dalam diri kita pada saat membuat iklan.
Pernah sekali waktu saya berbicara dengan seorang praktisi periklanan senior, beliau mengatakan bahwa dalam berkarya kita tidak boleh mencontek dan harus original idenya. Secara dia praktisi jadi saya yang masih bodoh ini meng-iya-kan dan meng-amin-i apa yang beliau katakan. Tapi di lain kesempatan saya bertemu dia, dan kita terlibat pembicaraan mengenai iklan yang diproduksi oleh negara tetangga thailand sebut saja.
Praktisi : "iklan-iklan thailand tuh keren-keren yach? pesannya tuh ngena banget buat gw"
Keparat : "iya klo ga keren ga mungkin menang award!"
Praktisi : "mustinya orang kita tuh klo bikin iklan kaya orang thailand tuh, biar kita bisa menang banyak award."
Keparat : "emang harus kaya thailand ya buat menang award?" (dengan nada bego)
Praktisi : "jelas lah lu bego atau apa? buktinya iklan thailand diakui di dunia internasional."
"makanya klo lo mi bikin iklan ikutin gaya iklan thailand aja."
Keparat : "hah.............."
Kemaren bilang ga boleh nyontek kok sekarang malah disuruh mlototin iklan thailand.
piye toh mas iki?
Apa iklan yang bagus tuh yang kaya thailand ya?
Kayanya hari gini, mencari sesuatu yang fresh dan original tuh gampang-gampang susah ya. Liat aja adsoftheworld.com yang updatenya aja harian, dan ada ratusan iklan tiap harinya. Bukan hal yang tidak mungkin satu dua bahkan beberapa iklan mirip banget dari segi ide atau eksekusinya. Bahkan di beberapa festival periklanan tingkat internasional pun tidak luput dari plagiatisme. Saya jadi inget beberapa tahun silam ada print ad dari Brand Tamiya yang cukup fenomenal dari segi ide dan crafting-nya, ternyata tahun depannya klo ngga salah ide tersebut dipake oleh Brand perekat dengan gaya eksekusi yang sama persis. Klo ga salah juga materi print ad tersebut masuk di jajaran finalis.
Pernah saya browsing dan menemukan alamat website yang membahas tentang iklan-iklan yang mirip mulai dari ide hingga eksekusinya. Gila sebagian besar iklan tersebut diambil dari archive festival iklan internasional, mulai dari finalis hingga pemenang metal. Iklan tersebut terkadang mirip banget sampai-sampai hanya brand yang terpampang yang membedakannya. Itu iklan yang terdeteksi di level internasional, bagaimana dengan karya-karya mahasiswa periklanan yang tidak terdeteksi secara nasional maupun internasional.
Bukan hal yang tidak mungkin juga, jika ternyata ide yang kita anggap fresh dan original buat brand tertentu. Dibelahan bumi lainnya juga sedang dibicarakan dan diperbincangkan dengan brand yang lain pula.
Saya jadi agak pesimis dengan kata orang, yang mengatakan ide kita harus fresh dan original. Dari penilaian siapa nie ide itu fresh dan original?
Jadi inget pembahasan di cakram tentang corporate culture Wieden + Kennedy, pernah menghire orang yang tidak tahu menahu tentang dunia periklanan sama sekali. Orang yang polos dan selalu bertanya tentang dunia periklanan, dan mungkin klo dibandingin ama anak kuliah advertising dia kalah jauh dari segi pengetahuan tentang advertising. Namun kenyataannya orang tersebut malah mampu mengeluarkan ide-ide yang brilian, original bahkan kena banget ke segmennya. Tony Davidson selalu berkata walk in stupid, yang tidak kalah fenomenal adalah ucapan Tony tentang Hire people who have never worked in advertising.
Mungkin ini omongan basi, tapi menurut kesimpulan saya sendiri dan rada sok tahu.
Menurut saya seorang pekerja kreatif tuh harus :
1. Sensitive
2. Honest
3. Idea is must
4. Detail oriented
5. Open minded
6. Have a dream
7. Stay Foolish
kayanya itu deh poin-poinnya
Bukannya dibanding-bandingin iklan Eropa, Thailand dan India
"klo bikin iklan tuh yang kaya Thailand tuh, yang kaya India juga oke."
"Atau kaya iklan ini nie kaya iklan itu tuh."
"Bukan meniru iklan yang seperti apa? Tapi bagaimana kita mengangkat sesuatu yang sangat lokal tanpa mengabaikan pendekatan manusiawi."
mo didengerin sukur ga mau ya sudah kan terserah saya yang nulis.
Mereka meyakini bahwa dalam berkarya mereka harus mengeluarkan ide yang fresh dan original. Kayanya originalitas adalah sebuah etika yang harus dijunjung tinggi di dunia kreatif oleh para pekerjanya. Mereka digaji gede untuk mencari ide komunikasi yang fresh dan out of the box. Tapi apa kenyataannya? terkadang mereka pun terjebak dengan budaya archive dan iklan-iklan pemenang award lainnya. Akhirnya mereka menarik kesimpulan bahwa :
"Iklan yang keren tuh, iklan yang visualnya kuat trus copy kecil dipojok kanan bawah dan produk di sebelahnya copy."
"Klo mo menang award berarti iklan kamu tuh visualnya harus kuat klo bisa ga pake copy sama sekali."
"Iklan yang bagus tuh yang kaya iklannya thailand."
Hah, kata siapa tuh? kok jadi ada polanya gini klo mo bikin iklan.
Kayanya dengan budaya membuka archive kita tanpa sadar memiliki creative template dalam diri kita pada saat membuat iklan.
Pernah sekali waktu saya berbicara dengan seorang praktisi periklanan senior, beliau mengatakan bahwa dalam berkarya kita tidak boleh mencontek dan harus original idenya. Secara dia praktisi jadi saya yang masih bodoh ini meng-iya-kan dan meng-amin-i apa yang beliau katakan. Tapi di lain kesempatan saya bertemu dia, dan kita terlibat pembicaraan mengenai iklan yang diproduksi oleh negara tetangga thailand sebut saja.
Praktisi : "iklan-iklan thailand tuh keren-keren yach? pesannya tuh ngena banget buat gw"
Keparat : "iya klo ga keren ga mungkin menang award!"
Praktisi : "mustinya orang kita tuh klo bikin iklan kaya orang thailand tuh, biar kita bisa menang banyak award."
Keparat : "emang harus kaya thailand ya buat menang award?" (dengan nada bego)
Praktisi : "jelas lah lu bego atau apa? buktinya iklan thailand diakui di dunia internasional."
"makanya klo lo mi bikin iklan ikutin gaya iklan thailand aja."
Keparat : "hah.............."
Kemaren bilang ga boleh nyontek kok sekarang malah disuruh mlototin iklan thailand.
piye toh mas iki?
Apa iklan yang bagus tuh yang kaya thailand ya?
Kayanya hari gini, mencari sesuatu yang fresh dan original tuh gampang-gampang susah ya. Liat aja adsoftheworld.com yang updatenya aja harian, dan ada ratusan iklan tiap harinya. Bukan hal yang tidak mungkin satu dua bahkan beberapa iklan mirip banget dari segi ide atau eksekusinya. Bahkan di beberapa festival periklanan tingkat internasional pun tidak luput dari plagiatisme. Saya jadi inget beberapa tahun silam ada print ad dari Brand Tamiya yang cukup fenomenal dari segi ide dan crafting-nya, ternyata tahun depannya klo ngga salah ide tersebut dipake oleh Brand perekat dengan gaya eksekusi yang sama persis. Klo ga salah juga materi print ad tersebut masuk di jajaran finalis.
Pernah saya browsing dan menemukan alamat website yang membahas tentang iklan-iklan yang mirip mulai dari ide hingga eksekusinya. Gila sebagian besar iklan tersebut diambil dari archive festival iklan internasional, mulai dari finalis hingga pemenang metal. Iklan tersebut terkadang mirip banget sampai-sampai hanya brand yang terpampang yang membedakannya. Itu iklan yang terdeteksi di level internasional, bagaimana dengan karya-karya mahasiswa periklanan yang tidak terdeteksi secara nasional maupun internasional.
Bukan hal yang tidak mungkin juga, jika ternyata ide yang kita anggap fresh dan original buat brand tertentu. Dibelahan bumi lainnya juga sedang dibicarakan dan diperbincangkan dengan brand yang lain pula.
Saya jadi agak pesimis dengan kata orang, yang mengatakan ide kita harus fresh dan original. Dari penilaian siapa nie ide itu fresh dan original?
Jadi inget pembahasan di cakram tentang corporate culture Wieden + Kennedy, pernah menghire orang yang tidak tahu menahu tentang dunia periklanan sama sekali. Orang yang polos dan selalu bertanya tentang dunia periklanan, dan mungkin klo dibandingin ama anak kuliah advertising dia kalah jauh dari segi pengetahuan tentang advertising. Namun kenyataannya orang tersebut malah mampu mengeluarkan ide-ide yang brilian, original bahkan kena banget ke segmennya. Tony Davidson selalu berkata walk in stupid, yang tidak kalah fenomenal adalah ucapan Tony tentang Hire people who have never worked in advertising.
Mungkin ini omongan basi, tapi menurut kesimpulan saya sendiri dan rada sok tahu.
Menurut saya seorang pekerja kreatif tuh harus :
1. Sensitive
2. Honest
3. Idea is must
4. Detail oriented
5. Open minded
6. Have a dream
7. Stay Foolish
kayanya itu deh poin-poinnya
Bukannya dibanding-bandingin iklan Eropa, Thailand dan India
"klo bikin iklan tuh yang kaya Thailand tuh, yang kaya India juga oke."
"Atau kaya iklan ini nie kaya iklan itu tuh."
"Bukan meniru iklan yang seperti apa? Tapi bagaimana kita mengangkat sesuatu yang sangat lokal tanpa mengabaikan pendekatan manusiawi."
mo didengerin sukur ga mau ya sudah kan terserah saya yang nulis.
2 comments:
salam kenal mas...saya sikis, msh mhasiswa,(insya allah)taun depan nyusul mas...saya mau tanya2...
saya baru mw terjun di dunia Periklanan yg super "mumetke" (menurut saya).hal ni dimulai bln february nanti saya magang dsebuah biro djkt..apa saja yg hrs saya lakuin biar bisa ngikutin alur kerja yg super mumetke itu...syukur2 bs bertahan n direkrut...kl pny waktu luang tlg dbls...thx
Selamat bergabung di industri periklanan yang sangat2 dinamis ini hehehe.
hmm gimana ya kiswadi rada bingung nie jawabnya. Karena tiap perusahaan mempunyai kultur yang berbeda.
tapi yang terpenting pada saat magang gunakan waktu mu sebaik2nya buat belajar. Karena yang harus kmu sadari pertama, belum karuan orang pegang ijazah S1 bisa bekerja di agency gede. Klo kamu punya kesempatan unutk bisa join dengan agency gede manfaatkan.
perhatikan cara orang2 bekerja disana, mulai dari gali ide ampe eksekusi. klo kmu diberi kesempatan buat kasih masukan ide ato nge-layout (untuk bidang desain) tunjukan kemampuanmu semaksimal mungkin, sukur2 diterima.
Klo kinerjamu bagus saya yakin mereka tidak akan segan2 meng hire kamu.
selamat ya...
Post a Comment